WEDANG RONDE
Wedang Ronde SpecialBahan-bahan:*Kuah: 1 jempol jahe, memarkan 2 btg serai, memarkan 5 sdm gula pasir atau gula merah 1 liter air *Ronde: 250 gr tepung ketan Pewarna makanan warna merah 3 sdm kacang sangrai tanpa kulit 5 buah kolangkaling, iris tipis, rebus. 2 sdm gula merah, tumbuk kasar (untuk isi bola ronde, bisa juga di isi dengan tumbukan kacang) air untuk merebus Cara Pembuatan:
Masukkan bola ronde dalam mangkok atau gelas, tuangi dengan kuah, taburi dengan kacang sangrai, dan irisan kolang kaling. http://resepminumansegar.com/2009/12/wedang-ronde-special/ |
Wedang RondeBahan Ronde: 150 g tepung ketan 1 sdt garam 125 ml air 1 sdt air kapur sirih pewarna hijau dan merah Isi: 100 g kacang tanah, sangrai, kupas, haluskan 75 g gula pasir 25 g biji wijen, haluskan 1/4 sdt garam 2 sdm air hangatAir Gula, didihkan, saring: 500 ml air 200 g gula pasir Air Jahe, didihkan, saring: 1 liter air 8 cm jahe, bakar, memarkan 2 batang serai, memarkan 2 lembar daun pandan, potong-potong Cara membuat: http://www.detikfood.com/read/2001/10/07/171242/360884/364/wedang-ronde |
Ngeronde Bikin Anget dan Kangen! Di saat udara panas dan dingin tak menentu, semangkuk wedang ronde bisa menjadi penangkal. Ya, penangkal masuk angin dan rasa dingin. Butiran ronde yang besar dengan lapisan adonan tepung ketan terasa lembut mentul-mentul. Isian kacang tanah halus yang dicampur gula terasa gurih renyah. Kuah jahenya yang wangi semerbak dijamin bikin badan langsung anget dan kemringet! Yuk dicicipi! Kalau angin malam mulai dingin menggigit, yang terbayang minuman hangat yang menyegarkan. Dalam jajaran koleksi minuman khas Jawa, minuman panas alias wedang punya banyak versi. Salah satunya wedang ronde. Dinamakan ronde karena kuah panas dari air jahe dan gula diberi bulatan-bulatan berwarna merah, putih hijau yang disebut 'ronde'. Ronde ini dibuat dari adonan tepung ketan yang diberi campuran air dan air kapur sirih serat pewarna sehingga menjadi adonan yang bisa dipulung. Isiannya berupa kacang tanah sangrai yang dihaluskan bersama gula. Setelah direbus, ronde disajikan dengan kuah air jahe yang dimasak dengan daun pandan dan gula putih atau merah. Dalam penyajian ada yang ditambahkan tangkue, kacang tanah sangrai, manisan kolang-kaling, juga manisan kulit jeruk sehingga rasanya jadi makin ramai dan enak. Kadang-kadang ditambahkan potongan roti tawar kecil-kecil. Secara kultur wedang ronde ini juga diadaptasi dari kuliner Cina peranakan yang mengenal jajanan dari tepung ketan dan beras. Karena itu di dalam budaya Cina peranakan, saat pesta pengantin diadakan upacara menyantap wedang ronde ini. Sajian wedang rondenya juga khas dengan tambahan bola-bola mungil adonan tepung ketan tanpa isi. Konon jumlahnya harus genap berpasang-pasangan. Kecuali mengandung simbol supaya pengantin selalu lengket, hubungannnya manis dan hangat seperti rasa wedangnya, khasiat jahe yang menghangatkan tubuh juga membuat pengantin lebih terjaga staminanya. Benar juga, tidak lucu kan kalau pengantin masuk angin di malam pengantin? Gara-gara cuaca yang tak menentu inilah, kemarin malam saya jadi teringat warung wedang ronde yang sering dikunjungi teman teman saya. 'Fantasi Ronde Djahe' demikian yang tertulis di banner di atas ruko yang berlokasi di Pasar Modern BSD. Warung ronde inipun lumayan padat, dan hampir semua pengunjung memesan wedang ronde Pilihan menu wedang rondenya ternyata cukup banyak. Mulai dari wedang kacang jahe, wedang campur, sekoteng jahe, ronde dengan soya beans, sekoteng Singapura sampai sekoteng special. Bahkan kalau suka, sekoteng bisa disajikan dingin alias pake es! Semangkuk wedang kacang jahe yang saya pesan, disajikan dalam mangkuk keramik mungil putih plus piring mungil sebagai tatakan. Lima butir ronde yang cukup besar berwarna putih, pink dan hijau mengapung dalam air jahe yang berwarna merah keokelatan. Untuk kuahnya memang tersedia pilihan, gula merah (Jawa) atau gula putih (gula pasir). Aroma wangi jahe pun menguap dan melegakan lubang hidung! Benar juga rasa kuahnya manis dengan jejak peda jahe yang kuat, benar-benar terasa hangat di mulut. Bola-bola rondenya cukup lembut dan isian kacangnya juga cukup royal sehingga saat dikunyah terasa kenyal gurih dan manis. Bahkan ronde yang hijau pun menebarkan aroma wangi daun pandan dan suji. Sebuah paduan yang pas buat wedang ronde khas Jawa! Lain halnya dengan Sekoteng Jahe yang disajikan dalam mangkuk dan porsi yang sama. Seperti wedang sekoteng, selain sebutir ronde besar dan beberapa ronde kecil, wedang dengan kuah bening ini juga diisi biji mutiara, manisan kolang-kaling, potongan kecil roti tawar, kacang hijau rebus dan kacang tanah sangrai. Sayang sekali kuahnya terasa kurang pedas menggigit, tidak seperti wedang ronde biasa yang saya cicip pertama. Untuk menemai semangkuk ronde, ada banyak makanan camilan yang ditawarkan. Ada tahu gejrot, aneka roti baka. Kolak pisang, kolak Thailand sampai tauge goreng! Sayang sekali perut saya sudah terlanjur dipenuhi semangkuk bubur ayam, jadi tak sanggup lagi untuk mencicipi aneka camilan tersebut. Hmm... setelah badan terasa hangat dan butiran kecil keringat keluar dari dahi dan leher, sayapun puas dengan harga yang dipasang warung ronde ini. Untuk semangkuk ronde harganya Rp 9.000,00 - Rp 10.000 baik yang panas maupun yang dingin. Harga makananpun berada pada kisaran harga yang terjangkau! Murah dan hangat lagi! Fantasi Ronde Djahe Pasar Modern BSD Ruko Blok R 99 BSD City Serpong Tangerang Telpon : 021- 531-58397 (merupakan cabang dari Muara Karang dan ada beberapa cabang lain di Jakarta) (dev/Odi) http://www.detikfood.com/read/2009/04/13/115341/1114529/289/ngeronde-bikin-anget-dan-kangen |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar