GARUDA 3
| Simbol Universitas Airlangga adalah burung Garuda tunggangan Bathara Wisnu yang  membawa guci berisikan Tirta Amerta yakni air kehidupan abadi. Simbol ini  melambangkan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu yang senantiasa  kekal. Universitas Airlangga, adalah perguruan tinggi negeri  yang terdapat di kota  Surabaya,  Jawa Timur. Berdiri pada tahun 1954, Unair merupakan salah satu jajaran PTN  terkemuka di Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 21.949 mahasiswa terdaftar  di Unair. Pada tahun 2009, terdapat 13 fakultas dan program pascasarjana di  Unair. Unair menempati tiga kampus yang tersebar di Surabaya. Kampus  A ( FK, FKG ) di Jl. Prof. Dr. Moestopo, Kampus B ( FE, FH, FF, FISIP, FPSI,  FIB, Pasca Sarjana ) di Jl. Dharmawangsa Dalam Surabaya. Sedangkan Kampus C (  FSAINTEK, FKM, FKH, F KEPERAWATAN, F PERIKANAN DAN KELAUTAN, Kantor Manajemen )  terletak di kawasan Mulyorejo, Surabaya Timur.http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Airlangga Airlangga (Bali, 990 - Belahan, 1049) atau sering pula  ditulis Erlangga, adalah pendiri  Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka Sri  Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.  Sebagai seorang raja, ia memerintahkan  Mpu Kanwa untuk mengubah  Kakawin Arjunawiwaha yang menggambarkan keberhasilannya dalam peperangan. Di  akhir masa pemerintahannya, kerajaannya dibelah dua menjadi  Kerajaan Kadiri dan  Kerajaan Janggala bagi kedua putranya. Nama Airlangga sampai saat ini masih  terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan sering diabadikan di berbagai tempat  di Indonesia.http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga Airlangga means "he who crossed the water" . Patung Airlangga yang didewakan berupa Dewa  Wisnu mengendarai  Garuda, ditemukan di desa Belahan, koleksi Museum  Trowulan,  Jawa Timur.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f3/Airlangga.jpg Wisnu - Garuda (Bathara Wisnu menunggang Garuda) | 
| Garuda Patung Bali Dewa Wishnu mengendarai Garuda Garuda (Sanskerta:   Garuḍa dan      Bahasa Pāli Garula) adalah salah satu      dewa dalam      agama Hindu dan      Buddha. Ia merupakan      wahana Dewa      Wisnu, salah satu      Trimurti atau manifestasi bentuk      Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh      emas, berwajah      putih,      bersayap      merah. Paruh dan sayapnya mirip      elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga    dapat menghalangi      matahari. Bangsa      Jepang juga mengenal Garuda, yang mereka sebut       Karura. Di Thailand disebut sebagai Krut atau Pha Krut. Garuda adalah seekor    burung      mitologis, setengah      manusia setengah      burung,      wahana      Wisnu. Ia adalah raja burung-burung dan merupakan keturunan Kaśyapa    dan Winatā, salah seorang putri Dakṣa. Ia musuh bebuyutan para ular,    sebuah sifat yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar dengan    sesama istri dan atasannya, yaitu      Kadru, ibu para      ular. Sinar Garuda sangat    terang sehingga para      dewa mengiranya      Agni (Dewa      Api) dan memujanya. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala,    sayap, ekor dan moncong burung      elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang      manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna    keemasan. Ia memiliki putera    bernama      Sempati (Sampāti) dan istrinya adalah Unnati atau      Wināyakā. Menurut kitab       Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa    manusia, tetapi tidak boleh kaum      brahmana. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya.    Lalu tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi. Garuda dikatakan pernah    mencuri      amerta dari para dewa untuk membebaskan ibunya dari cengkeraman    Kadru. Kemudian      Indra mengetahuinya dan bertempur hebat dengannya. Amerta dapat    direbut kembali, tetapi Indra luka parah dan      kilatnya (bajra)    menjadi rusak. Nama-nama GarudaGaruda memiliki banyak nama dan julukan. Di bawah ini disajikan nama-namanya berikut artinya:Nama-nama lain Garuda
 Nama-nama julukan
 Garuda sebagai lambang dan kebudayaanLambang negaraGaruda juga dipakai sebagai lambang negara Indonesia dan Kerajaan Thai.Lambang kotaGaruda dipakai sebagai lambang ibu kota Mongolia, Ulan Bator.Lambang perusahaanGaruda dipakai antara lain sebagai lambang perusahaan penerbangan Indonesia Garuda IndonesiaKebudayaanBand beraliran death metal asal Florida Amerika yaitu Morbid Angel, menggunakan tokoh Garuda Bali dalam salah satu karya seni mereka.http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda | 
| GarudaThis finely executed sculpture depicts Garuda, the    mythical bird and the vahana or sacred vehicle of Lord Vishnu. In the present form he is seated on a lotus throne.    He has two hands which are making the gesture of adoration (anjalimudra).    He has the staring eyes, wings and nose of a hawk. There is a    Vaishnavite mark on his fore-head between the eyebrows. His hair is    partly upswept and partly loose hanging down on the back. He has webbed    feet and is wearing a loincloth richly incised with decorative designs. He is traditionally inimical to the nagas (serpents)    who are but his step-brothers. In fact Garuda eats up serpents and that    is why he is also known as Pannagabhojana (eater of serpent). It is said    that besides being the mount of Vishnu, Garuda is also regarded as a    divine being and independent entity. One of the earliest surviving images of Garuda is    carved on the inner side of the middle architrave of the eastern gateway    of Sanchi (Madhya Pradesh). He has also been richly mentioned in early    Indian literature. The Rigveda calls him Garutman and describes him as a    bird with 'beautiful wings'. The Mahabharata mentions Garuda as    Amritaharanata who had stolen the heavenly nectar or amrita. Indeed,    Garuda is widely represented in art, thought and literature. This description by Dr. Shailendra Kumar Verma, Ph.D.    His doctorate thesis being on the "Emergence and Evolution of the Buddha    Image (from its inception to 8th century A.D)." http://www.exoticindiaart.com/details/brass/garuda_zz42.jpg | 
 








 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar